Jakarta, 08-19 Januari 2007.

01. Bayu Dwi Mardana Kusuma (Majalah National Geographic)
Bayu adalah text editor di Majalah National Geographic. Menurut panitia di Pantau, ia akan terlambat hari Senin karena sudah terlanjur janji dengan narasumbernya. Pihak Diklat Gramedia mungkin lambat memberitahu jadwal kursusnya.

02. Christiana Pertiwi (Persma PASTI Yogyakarta)
Tiwi adalah redpel Majalah PASTI pers mahasiswa Atmajaya Yogyakarta. Ia adalah perempuan pertama dari tiga anggota pers mahasiswa PASTI Yogya yang mengikuti kelas menulis di Pantau. Selama kursus, ia tinggal di Jakarta Utara di rumah saudaranya.

03. Khairul (Radar Lampung)
Khairul adalah salah satu reporter di Radar Lampung. Ia ditunjuk oleh Pemrednya, Taswin Hisbullah, mengikuti kelas ini. Di Jakarta, ia memilih kos dekat Pantau, tetangga dengan Budi Setiyono (Mas Buset).

04. Iis Zatnika (Media Indonesia)
Iis adalah reporter desk Humaniora Media Indonesia. “Tetapi kalau disuruh memilih saya lebih senang fokus isu pendidikan,” katanya.
Di kelas JS ini, ia akan mencoba berbagai gaya menulis tetapi fokus isunya pendidikan.

05. Iman Syukri (Jurnal Nasional)
Iman adalah orang asing bagi teman-teman di Pantau. Ia saat ini bekerja di Harian Jurnal Nasional.

06. Maria Rita Hasugian (Majalah Tempo)
Maria adalah redaktur untuk Hukum dan Hak Azasi Manusia di Majalah Tempo. Pernah mendapat penghargaan liputan dari AJI Jakarta soal investigasi korupsi di Kementrian Sosial tahun 2003. Ia juga ketua Dewan Serikat Pekerja Tempo.

07. Okky Warassanty (Majalah Gramedia)
Oky adalah salah satu wartawati yang rajin, ramah dan optimis. Buktinya, tanpa dukungan perusahaan pun ia tetap ingin belajar dan meningkatkan ketrampilan menulisnya.

08. Ratna Fitriani (Komnas Perempuan)
Panggilannya Pipit. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sekarang bekerja di Komnas Perempuan. Pernah aktif mengadvokasi buruh migran dan Agustus 2006 lalu menang lomba naskah teater tentang Perempuan. Naskahnya berjudul ‘Mpok Lela’. Setelah JS ia mau ke Jepang.

09. Stevanus Tupeng Witin (Flores Post)
Ia pastor pertama yang mengikuti kelas JS. Tentu saja karena pastor Stev juga adalah jurnalis di harian Flores Post.

10. Subroto (Republika)
Subroto adalah asisten redpel harian Republika. Ia mengajukan usulan mengikuti kursus ke perusahaan dan disetujui.

11. Tanto Yakobus (Borneo Tribune)
Tanto adalah teman dari Nur Iskandar Pontianak yang juga alumni kelas JS. Saat ini bersama beberapa alumni JS sebelumnya mendirikan harian Borneo Tribune yang rata-rata keluaran dari harian Equator Pontianak.

12. Taufik Hidayat (Majalah SWA)
Menurut Yus Pontodjaf (panitia), ia tidak tahu banyak tentang Taufik. Soalnya pihak SWA tidak mengirimkan biodata lengkap sebagaimana peserta dari SWA sebelumnya.

13. Thomas Thahjo Widyasmoro (Majalah Intisari)
Panggilannya Cahyo, ia salah satu reporter yang menurut temannya akan dipromosikan sebagai redaktur.

14. Dian Afriyanie (UNDP)
Dian saya kenal sebagai salah satu staff UNDP. Ia memiliki pengalaman banyak di lapangan yang ingin ditulisnya. Sudah lama ingin ikut kelas ini tetapi baru sekarang bisa ‘berjodoh’. Ia akan terlambat hari pertama karena harus berobat dulu ke dokter gigi.

14. Mulyani Hasan (Kontributor Pantau di Bandung)
Selain kontributor Pantau di Bandung, Yani adalah seorang reporter freelancer untuk berbagai media, baik nasional maupun asing. Ia juga sebagai anggota AJI Bandung.

Pengempu:
1. Janet E. Steele
2. Andreas Harsono
3. Dhiman Abror
4. Linda Christanty
5. Yus Pontodjaf.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda